Pengertian
Sosialisasi
Peter Berger mendefinisikan sosialisasi
sebagai suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang
berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:116).
Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori George Herbert
Mead. Dalam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society (1972).
Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi
dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui beberapa tahap-tahap play
stage, game sytage, dan tahap generalized other.
Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang anak
kecil mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya.
Pada tahap game stage seorang anak tidak hanya telah
mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui
peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Pada tahap ketiga sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu mengambil
peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat yaitu mampu mengambil
peran generalized others. Ia telah mampu berinteraksi denagn orang
lain dalam masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peranan
orang-orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi itu mengidentifikasikan agen
sosialisasi utama: keluarga, kelompok
bermain, media massa, dan sistem pendidikan.
Pada dasarrnya kita mengenal dua pola sosialisasi, yaitu pola represi yang menekankan pada penggunaan hukuman terhadap
kesalahan. Dan pola
partisipatori yang merupakan pola yang didalamnya anak diberi imbalan manakala berperilaku baik dan
anak menjadi pusat sosialisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar